Ketika diri berada ditengah masa untuk belajar 'pulih', menjadi bagian dari suatu komunitas ternyata merupakan sebuah ruang dan momen bagi diri untuk berproses.
Sejak awal, bergabung dengannya memang salah satu ikhtiar menjemput rezeki & kesempatan baik. Dan sebagaimana yang seringkali kita dengar, rezeki bukan hanya soal materi. Berjumpa & mengenal orang-orang baik, yang dengannya bisa saling mendengarkan, mengingatkan, menguatkan, menginspirasi, dan menertawai sekaligus melakukan kebaikan bersama pun bukan kah juga rezeki?
Mengenal & berinteraksi dengan orang baru dengan segala karakter serta pengalaman yang beragam sebenarnya seringkali membuat diri merasa takut, cemas dan meragu, pada awalnya. Terlebih menjalani suatu peran tertentu. Maksudku, sungguh? Ditengah masa pulih, apakah aku telah cukup baik & siap?
Ada hari-hari dimana aku menangis. Misalnya hari dimana aku pernah membandingkan diri dengan orang lain secara negatif, berlelah-lelah dan mempertanyakan diri ataupun hal-hal yang tengah dijalani. Namun, ada hari-hari dimana aku juga bersyukur. Yang kalau dipikir lagi, ternyata momen-momen yang dijalani itu semua ibarat sebuah potongan puzzle; sebuah proses, mendidik diri.
Dan.. itu juga kah yang mungkin disebut sebagai kesempatan baik? Tidak melulu soal koneksi, pekerjaan, atau hal lain yang lagi-lagi sifatnya materil. Kesempatan untuk lebih percaya & mengenali diri, kesempatan untuk belajar menemukan & memeluk keberhargaan diri, juga kesempatan untuk menimba setiap makna & hikmah atas apapun hal yang telah lalu, bagaimanapun adanya.
#bermanfaatbarengkamu, sebuah tagline FIM Tangerang setahun lalu. Terimakasih ya telah membersamai, terimakasih telah menjadi teman bagi diri untuk berproses & bertumbuh. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah yang telah memperjalankan & memampukan. Semoga begitu seterusnya~

0 Komentar