Membandingkan. Mungkin sudah jadi sifat manusia yang seringkali hinggap secara sadar ataupun tidak sadar. Namun kita semua tau itu sifat tidak baik.

Pernah gue merenung how lucky someone yang terlahir & besar dari orang tua atau keluarga yang luar biasa. Bukan cuma soal materi, tapi lebih pada nilai-nilai yang orang tuanya turunkan. Cara mendidik, hubungan-komunikasi, atau cara membangun sampai membesarkan mimpi & hati anak-anaknya. Seseorang mungkin tidak terlahir dari keluarga yang kaya raya, tapi sebab nilai-nilai  yang diturunkan orang tuanya si anak akan & bisa lebih survive menjalani hidupnya.

Gue sadar betul kita tidak bisa memilih dari rahim atau orang tua mana dilahirkan. Itu takdir. Itu diluar kendali kita. Itu juga yang turut gue renungi. Setiap kita punya jalan cerita masing-masing. Latar belakang kita akan menghiasi tiap jalan juang kita. Itu mungkin menyulitkan namun juga menguatkan.

Mengertilah. Tidak ada yang perlu disalahkan. Kita kadang kesal, sedih, mungkin juga kecewa atas sikap orang tua atau keluarga yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Tapi lagi, mengertilah. Tarik & pahami lebih jauh sebelumnya, mereka pun boleh jadi tak dapatkan itu dahulu.

Pun kita masih punya pilihan atas bidup kita untuk berubah jadi lebih baik.

Renungan-renungan acak itu membawa gue pada sebuah impian. Gue ingin menjadi ibu yang baik (yang hebat) bagi anak & keluarga gue kelak. Yang penyanyang namun menguatkan. Yang membesarkan hati juga mimpi dengan nilai-nilai baik membekalinya.

Sekarang ini gue lagi suka nonton video Haegreendal.  Isinya kurang lebih tentang seorang housewife & kesehariannya. Video-videonya seperti sebuah puisi. Relaxing. Bahkan membangun mental health kata seorang dikolom komentar videonya. Gue setuju sih. Menjadi orang tua atau ibu ternyata tak semembosankan itu. Pengambilan gambarnya juga oke.

Divideonya suara alam, sayur yang dipotong & dimasak, teh atau kopi yang diseduh terdengar merdu. Bikin kita jadi rehat dari hiruk. Kalau lagi liat videonya, gue kadang mikir untuk ga usah terlalu muluk, terlalu ambis. Wkwk. Bahagia sederhana. Bergantung pada sudut pandang pikir yang kita pilih & pakai.

Dari video-videonya, menurut gue si wanita (Sangmi) ini ga ibu rumahan banget. Dia jago gambar & bikin video. Itu adalah bukti bahwa dia tetap berdaya. Inspiring!.




Ini link videonya :