Dulu khususnya menjelang lulus SMA, gue pernah mendengar nasihat seorang guru yang bilang bahwa hidup ibarat sebuah lomba lari. Kita memulai start bersama, semua berusaha berlari sekencang mungkin hingga akhirnya sampai digaris finish.

Semakin dewasa kita mungkin akan semakin menyadari bahwa sesungguhnya perlombaan tersebut bukanlah sebuah kompetisi antara kita dengan orang lain. Bukan dengan teman sekolah, keluarga atapun saudara lainnya. Melainkan sebuah perlombaan antara kita dengan diri kita sendiri. Yang harus selalu kita ingat adalah bahwa setiap kita punya lintasan, punya finish atau tujuan dengan waktu tempuh yang pasti berbeda-beda. Yang  pada akhirnya kita semua akan sampai juga. Seberapa jauhnya  tergantung sama usaha kita. Jadi tidak usah melihat atau iri pada yang lain. Kita sama-sama berjuang untuk hidup, untuk tanggung jawab kita masing-masing.

Ngerasa ngga sih? kayanya sekarang kita dihadapakan pada banyak persoalan dan pilihan. Dunia dan perubahan bergerak begitu cepat. Kadang bahkan rumit. Barangkali ini merupakan dampak dari semakin berkembangnya teknologi. Terutama media sosial. Melalui media sosial kita bisa tau dengan cepat apa yang terjadi pada belahan dunia lain, juga pada teman-teman kita. Kita bisa tau apa-apa yang tengah teman kita lakukan. Apa-apa yang telah mereka capai. Yang terkadang bikin kita jadi sering yaaa.. membandingkan. Merasa tertinggal, merasa diri dan kehidupan kita tidaklah lebih baik. Padahal dalam bersosial media orang seringkali hanya menampakan apa yang ingin orang lain lihat aja, hal-hal baik & menyenangkan.

Ya, membandingkan seolah jadi fenomena yang harus pintar-pintar kita cegah. Meskipun sebagai manusia, pasti gak terelakan. Cukup sebagai pengingat & introspeksi diri aja. Kita harus pandai-pandai menyikapi segala yang terjadi disekitar kita. Kita tuh seolah harus punya tameng, self love misalnya. Self love atau cinta diri ini merupakan konsep yang tengah naik daun ditengah hiruk pikunya kehidupan dunia maya. Self love  dalam bahasa sederhana berarti menerima & menghargai diri apa adanya, menyadari bahwa tiap orang istimewa, punya kelebihan serta kekurangan. Tiap orang punya peran, proses, dan pencapaian dengan timing yang berbeda. Hal lain yang juga harus selalu kita ingat adalah ber.syu.kur.

Gue juga kadang suka lupa sih, suka kecolongan sama diri sendiri. Akhirnya stres sendiri. Huhu. Tapi kita harus terus saling mengingatkan ya. 

“Loving yourself isn’t vanity, it is sanity” -Katrina Mayer

(Oya self love juga berarti merawat diri lho. Sebulanan ini lagi ngikutin Gym di salah satu pusat kebugaran  (cyeileh). Wkwkwk. Gak tiap hari sih, olahraga paling disukai tuh freeletics, tredmill, sama yoga, plus berenang (baca: main air). Bener-bener niatnya bukan untuk ngebentuk apapun. Cuma ingin lebih banyak bergerak, lebih banyak berkeringat. And do something new.. Hehe :D)